Pengertian Takwa
Menurut arti harfiah, takwa berarti: hati-hati, ingat, mawas diri dan waspada. Takwa adalah menjaga diri dari azab Allah SWT dengan menjauhi tindakan maksiat dan melaksanakan tata aturan yang telah digariskan Allah SWT. Dengan kata lain, takwa berarti melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Dalam takwa terkandung pula pengertian pengendalian manusia akan dorongan emosinya dan penguasaan kecenderungan hawa nafsunya. Ini berarti, ia memenuhi dorongan-dorongan itu dalam batas yang diperkenankan oleh ajaran agama. Selain itu terkandung perintah kepada manusia agar ia melakukan tindakan yang baik. Misalnya, berlaku benar, adil, memegang amanat, dapat dipercaya, dapat menyesuaikan diri dan bergaul dengan orang lain, dan menghindari permusuhan serta kezaliman.
Indikator (Ciri) Takwa:
1. Iman : rukun iman
2. Ibadah : shalat, infak, dll
3. Sikap yang baik : menguasai rasa marah, sabar, memenuhi janji, memaafkan, menyesali dosa dan lain-lain (QS. 2: 2-5, 177 ; QS. 3: 133-135 ; QS. adz-Dzariyat: 15-19).
Keterangan-keterangan tentang takwa berdasarkan ayat-ayat al-Quran menegaskan bahwa takwa itu adalah sikap hidup dan akhlak seorang muslim, yang merupakan buah dan hasil didikan ibadah-ibadah pokok. Sedang ibadah-ibadah itu sendiri adalah pancaran daripada iman. Maka dapatlah kita memahami bahwa takwa itu adalah hasil daripada ibadah kepada Allah, karenanya tidak mungkin ada takwa tanpa ada ibadah, sebagaimana firman Allah SWT:
يَاأَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ {21}
“Wahai manusia, beribadahlah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu bertakwa.”
Seorang yang benar-benar beriman seharusnya benar-benar bertakwa. Takwa inilah yang akan membedakan derajat kemuliaan seseorang di sisi Allah SWT. Dalam surah al-Hujurat ayat 13 Allah SWT berfirman yang artinya: “…Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di hadapan Allah adalah yang paling bertakwa di antara kamu…”
Agama Islam membina kehidupan manusia yang diawali dengan tauhid. Dari tauhid tumbuh iman dan akidah yang kemudian membuahkan amal ibadal dan amal saleh. Akhirnya amal perbuatan yang dijiwai oleh iman dan dipelihara terus-menerus menciptakan suatu sikap hidup muslim yang bernama takwa. Dalam surah an-Naba ayat 31 Allah SWT berfirman yang artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan.”
إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ مَفَازًا {31}
Menurut arti harfiah, takwa berarti: hati-hati, ingat, mawas diri dan waspada. Takwa adalah menjaga diri dari azab Allah SWT dengan menjauhi tindakan maksiat dan melaksanakan tata aturan yang telah digariskan Allah SWT. Dengan kata lain, takwa berarti melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Dalam takwa terkandung pula pengertian pengendalian manusia akan dorongan emosinya dan penguasaan kecenderungan hawa nafsunya. Ini berarti, ia memenuhi dorongan-dorongan itu dalam batas yang diperkenankan oleh ajaran agama. Selain itu terkandung perintah kepada manusia agar ia melakukan tindakan yang baik. Misalnya, berlaku benar, adil, memegang amanat, dapat dipercaya, dapat menyesuaikan diri dan bergaul dengan orang lain, dan menghindari permusuhan serta kezaliman.
Indikator (Ciri) Takwa:
1. Iman : rukun iman
2. Ibadah : shalat, infak, dll
3. Sikap yang baik : menguasai rasa marah, sabar, memenuhi janji, memaafkan, menyesali dosa dan lain-lain (QS. 2: 2-5, 177 ; QS. 3: 133-135 ; QS. adz-Dzariyat: 15-19).
Keterangan-keterangan tentang takwa berdasarkan ayat-ayat al-Quran menegaskan bahwa takwa itu adalah sikap hidup dan akhlak seorang muslim, yang merupakan buah dan hasil didikan ibadah-ibadah pokok. Sedang ibadah-ibadah itu sendiri adalah pancaran daripada iman. Maka dapatlah kita memahami bahwa takwa itu adalah hasil daripada ibadah kepada Allah, karenanya tidak mungkin ada takwa tanpa ada ibadah, sebagaimana firman Allah SWT:
يَاأَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ {21}
“Wahai manusia, beribadahlah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu bertakwa.”
Seorang yang benar-benar beriman seharusnya benar-benar bertakwa. Takwa inilah yang akan membedakan derajat kemuliaan seseorang di sisi Allah SWT. Dalam surah al-Hujurat ayat 13 Allah SWT berfirman yang artinya: “…Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di hadapan Allah adalah yang paling bertakwa di antara kamu…”
Agama Islam membina kehidupan manusia yang diawali dengan tauhid. Dari tauhid tumbuh iman dan akidah yang kemudian membuahkan amal ibadal dan amal saleh. Akhirnya amal perbuatan yang dijiwai oleh iman dan dipelihara terus-menerus menciptakan suatu sikap hidup muslim yang bernama takwa. Dalam surah an-Naba ayat 31 Allah SWT berfirman yang artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan.”
إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ مَفَازًا {31}
terimakasih artikelnya. sangat bermanfaat.
BalasHapussalam,
https://marketing.ruangguru.com/uji