HAKIKAT KONSEP DASAR IPS
IPS merupakan studi yang mempelajari tentang
masyarakat atau manusia, dan merupakan ilmu pengetahuan sosial yang diambil
dari ilmu sosial. Ada tiga istilah yang termasuk bidang pengetahuan sosial yang
terkadang membuat kita bingung dengan istilah – istilah ini yaitu ilmu sosial (
Social Sciences ), studi sosial ( Social Studies ), dan ilmu pengetahuan sosial
( IPS ). IPS itu bukanlah merupakan
bidang keilmuan atau disiplin bidang akademis tetapi merupakan bidang
pengkajian tentang masalah atau gejala sosial. Selain itu IPS juga sering
disebut istilah – istilah ekonomi, geografi, sejarah, sosiologi, antrofologi
sosial, antropologi pendidikan yang dipelajari oleh peserta didik ( siswa ) di
tingkat dasar ( SD ) dan menengah.
Social Education dan social learning merupakan
istilah IPS yang digunakan pada jaman dahulu tetapi dengan bergantinya berbagai
perundang – undangan maka dua istilah ini diganti dengan istilah IPS. Dimana
social education dan social learning ini lebih menitikberatkan pada pengalaman
peserta didik disekolah yang dianggap lebih membantu peserta didik untuk mampu
beradaptasi atau bergaul dengan dimasyarakat. Dalam pengkajiannya IPS
menggunakan bidang – bidang keilmuan yang termasuk bidang – bidang ilmu sosial.
Penerapan disekolah tentang IPS sering dipraktekan sebagai ilmu – ilmu sosial,
padahal antara IPS dan IIS mempunyai perbedaan yang mendasar tetapi keduanya
tidak bisa dipisahkan karena saling berhubungan.
IPS tidak menitikberatkan kepada bidang – bidang
teoritis tetapi lebih pada bidang praktis dalam mempelajari masalah – masalah
sosial ataupun gejala sosial yang terdapat dilingkungan masyarakat. Begitupun
studi sosial tidak terlalu akademis namun merupakan pengetahuan praktis yang
dapat diajarkan ditingkat persekolahan mulai dari SD samapai perguruan tinggi.
Tanpa kita sadari kita sudah mempelajari studi sosial dari pengalaman –
pengalaman kita sehari – hari baik itu melalui TV ataupun dilingkungan sekitar.
Pendidikan IPS berbeda dengan IIS dimana IPS itu menggunakan pendekatan
Interdisipliner ( kajian bidang tertentu atau hanya satu ilmu saja ) dan
Multidisipliner ( penggabungan dari bidang – bidang tertentu ) dengan
menggunakan bidang – bidang keilmuan. Pendekatan IIS bersifat disipliner dari
bidang ilmunya masing – masing. Sedangkan pendekatan studi sosial bersifat
multidimensional yaitu melihat satu masalah sosial dari berbagai aspek
kehidupan.
Pada hakikatnya IPS merupakan perpaduan pengetahuan
sosial. Misalnya di tingkat SD perpaduannya antara sejarah dan geografi, SMP
perpaduannya antara sejarah, geografi dan ekonomi koperasi, sedangkan di SMA
perpaduannya antara sejara, geografi, ekonomi koperasi, dan antropologi. Dan di
perguruan tinggi IPS ini dikensl dengan studi sosial dimana IPS dan Studi
sosial merupakan perpaduan berbagai keilmuan ilmu sosial. Jadi IPS merupakan
penyederhanaan dan penyaringan terhadap IIS yang penyajian di persekolahan
disesuaikan dengan tingkat pendidikan dan kemampuan guru dalam menyampaikan
materi tersebut.
Bentuk pembelajaran IPS ini berupa konsep – konsep
dan kenyataan yang ada ( fakta ) yang dapat dipahami dan dipecahkan yang
berkaitan dengan masalah – masalah soial. Contoh : dalam Geografi “ PENEBANGN
HUTAN” maka akan terjadilah kerusakan alam yang tidak hanya kerusakan geografi
saja tetapi yang lainnya juga menjadi tidak stabil / seimbang baik secara
ekonomi maupun sosial kemsyarakatan / sosial budaya. Pada proses pembelajaran
IPS ini dilakukan secara bertahap dan berkisinambungan sesuai dengan kebutuhan
dan tingkat usia peserta didik. Selain itu keanekaragaman pembelajarannya juga
harus disesuaikan dengan apa yang terjadi dalam kehidupan. Adapun secara formal
proses pembelajaran dan membelajarkan yaitu terjadi di sekolah baik itu di
dalam kelas maupun di luar kelas sesuai dengan kenyataan yang ada sehingga
peserta didik dibelajarkan pada kehidupan yang sesungguhnya.
B. KARAKTERISTIK
KONSEP DASAR IPS
IPS mempunyai karakteristik tersendiri yang berbeda
dengan karakteristik IIS, walaupun seperti itu keberadaan IIS tidak bisa
dipisahkan dengan IPS karena konsep – konsep IIS merupakan sumber pengembangan
materi pembelajaran IPS. Aspek kehidupan yang kita jalani baik itu hubungan
sosial, ekonomi, sejarah ataupun politik itu semua bersumber dari masyarakat,
maka dari itu masyarakat menjadi sumber utama dari IPS.
Sumber pembelajaran atau materi IPS dapat diperoleh
dari berbagai cara baik itu dari buku, cerita, pemberitaan, surat kabar, TV,
atau berkenaan langsung dengan kehidupan masyarakat setempat. Maka dari sumber
– sumber itu dapat diperoleh berbagai pengetahuan termasuk didalamnya
pengetahuan sosial dan nilai – nilai yang bermakna dalam kehidupan peserta
didik.
Karakteristik IPS yaitu bagaimana kita sebagai
pendidik memberikan berbagai pengertian yang mendasar yang harus dimiliki oleh
peserta didik, melatih berbagai keterampilan yang harus selalu dikembangkan
melalu pendidikan IPS ini, serta mengembangkan atau membentuk moral yang
dibutuhkan oleh peserta didik. Karakteristik IPS ini ditentukan oleh jenjang
pendidikan peserta didik atau usia peserta didik. Adapun pada hakikatnya
karakteristik IPS itu dapat dilihat dari dua aspek yaitu Interdisipliner dan
Multidisipliner. Dimana interdisipliner dapat ditijau dari rumpun – rumpun IPS
seperti ekonomi,sosial, sejarah, geografi, antropologi dll, dalam artian hanya
menggunakan satu ilmu saja. Sedangkan multidisipliner itu merupakan
penggabungan dari semua disiplin – disiplin ilmu IPS dimana penggabungannya itu
saling berkaitan. Misalnya pembelajaran di SD tentang Global Worming, masalah
tersebut bisa dilihat dari geografinya, ekonomi, sosial dll.
Untuk mengetahui pencapaian dan pemahaman peserta
didik setelah mengikuti pembelajaran IPS maka harus diadakan evaluasi secara
terus – menerus sesuai dengan proses pembelajarannya. Karena dengan diadakannya
evaluasi ini kita sebagai pendidik akan mengetahui apakah kompetensi yang telah
ditetapkan atau tujuan pembelajaran tersebut sudah tercapai atau belum. Selain
itu evaluasi pembelajaran IPS ini harus berdasarkan asas- asas evaluasi yang
meliputi asas kompherensif, asas objektif dan asas kontuinitas atau
berkesinambungan. Dan evaluasi juga harus meliputi berbagai aspek yaitu aspek
kognitif, apektif dan psikomotor.
trims artikelnya
BalasHapus